Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jangan Lupa, Manokwari Pernah Punya Tim Sepak Bola Yang Ditakuti Di Eranya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 25 Agustus 2019, 08:56 WIB
Jangan Lupa, Manokwari Pernah Punya Tim Sepak Bola Yang Ditakuti Di Eranya
Tim Perseman Manokwari saat akan bertanding di Final Divisi Utama 1986/Net
rmol news logo Kericuhan yang sempat terjadi Papua, khususnya Kota Manokwari, seolah membawa banyak pencinta sepak bola nasional kepada klub yang pernah berjaya di era 1980-an. Ya, dulu ada klub bernama Perseman Manokwari, yang penampilannya mampu menjadi perhatian utama penggila bola saat itu.

Nama Adolof Kabo, Yonas Sawor, dan Elly Rumaropen mungkin tak begitu akrab di telinga penggemar sepak bola zaman now. Tapi bagi para penikmat bola "senior" nama Adolof Kabo dkk sudah seperti legenda.

Bersama Yonas Sawor dan Elly Rumaropen, Kabo menjadi kekuatan utama dari Perseman Manokwari di kompetisi Divisi Utama Perserikatan. Terutama ketika tim asal Papua Barat ini menjadi salah satu kekuatan yang disegani pada pertengahan 1980-an.

Saat itu, Perseman dikenal sebagai tim yang punya permainan menyerang atraktif. Kecepatan para pemain Perseman jadi poin yang selalu diwaspadai tim-tim yang dihadapi.

Bahkan, dibanding Persipura Jayapura saat itu, nama Perseman jelas lebih mentereng. Faktanya, saat Perseman lolos ke babak 6 Besar Perserikatan 1986, Persipura justru tak bisa mengikuti jejak tetangga mereka itu.

Puncak performa Perseman memang terjadi pada musim 1986. Di bawah asuhan Paul Cumming, Perseman mampu menembus Grandfinal Divisi Utama musim 1986. Perseman menghadapi Persib Bandung yang kala itu juga tengah berada di masa kejayaan.

Hebatnya, dalam kondisi tidak ideal, Perseman tak mudah ditundukkan oleh Persib. Maung Bandung hanya bisa menang tipis 1-0 melalui Djadjang Nurdjaman yang kelak membawa Persib menjuarai Liga Indonesia 2014 sebagai pelatih.

Sayang, saat peleburan kompetisi Perserikatan dan Galatama pada 1994, nama Perseman terus meredup. Tim yang pernah disegani itu pun kini seolah mati suri.

Untunglah, saat tim-tim asal Papua lain mulai berguguran dan memilih menjual lisensi mereka, Perseman masih bersikukuh menjaga marwah mereka sebagai salah satu wakil Papua di sepak bola nasional.

Terakhir kali Perseman tercatat sebagai anggota Divisi Utama PSSI adalah pada 2011. Namun, akibat kisruh dualisme kompetisi pada saat itu memberi dampak buruk bagi nasib Perseman di kompetisi nasional.

Menurut Direktur PT Perseman Manokwari, Yan Chist Warinussy, saat ini Perseman Manokwari masih terjerembap di Liga Nusantara, kasta terendah di kompetisi sepak bola Indonesia.

Meski berkompetisi di kasta terbawah, Perseman sejatinya sudah bertatus Badan Hukum. Sejak 3 Desember 2011 tim ini telah dikukuhkan sebagai badan hukum privat dengan nama PT Perseman Manokwari.

Status badan hukumnya ini juga telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan keputusan menkumham RI No.AHU-61668.AH.01.01 tanggal 14 Desember 2011. Sementara saham di dalam PT ini dimiliki Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan anggota terpilih DPRD Manokwari fraksi Nasdem, Bons Sanz Rumbruren.

Sayang, seperti dituturkan Yan Warinussy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (25/8), sejak resmi berbadan hukum, PT Perseman Manokwari belum pernah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Ini yang membuat Perseman kehilangan fokus dalam mengembalikan nama besar mereka.

"Sehingga secara organisasi bisnis berbentuk perseroan, PT Perseman Manokwari belum bekerja efektif. Karena itu pengembangan kegiatan klub Perseman Manokwari juga belum berjalan efektif," tandas Yan Warinussy. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA