Kecintaan yang besar suporter terhadap tim, harus diwujudkan dengan sikap santun selama menonton pertandingan. Bukan justru bikin onar. Karena setiap kerusuhan yang dilakukan suporter, pasti berimbas buruk terhadap tim yang didukungnya.
Seperti diketahui, laga Timnas Indonesia melawan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (6/9) malam dihiasi dengan kerusuhan. Kerusuhan di stadion dimulai pada pertengahan babak kedua.
Aksi yang berlanjut saat laga sudah usai itu membuat suporter Malaysia tertahan di dalam stadion selama beberapa jam. Mereka baru bisa dievakuasi pada Kamis tengah malam dengan pengawalan ketat pihak keamanan.
"Kejadian ini agar kita sama-sama introspeksi diri, Baik PSSI, suporter, maupun semua pihak yang ada. Tidak ada yang perlu disalahkan," ucap Sekjen PSSI, Ratu Tisha saat konferensi pers di Senayan, Jumat (6/9).
Tisha pun mengingatkan bahwa tak ada alasan untuk berbuat rusuh. Apalagi yang kemudian melakukan tindakan anarki. Karena pasti akan berujung buruk bagi Indonesia.
"Satu hal yang pasti, jangan pernah menggunakan alasan
football passion untuk melakukan suatu tindakan yang melanggar aturan, apalagi sampai berbau anarkistis. Kalau kita
passion dengan sepak bola, mari kita jaga bersama-sama," imbuhnya.
Indonesia harus menelan kekalahan di laga perdana Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Malaysia yang menjadi tamu sukses permalukan Garuda di SUGBK dengan skor 3-2. Gol penentu kemenangan Malaysia dicetak pada menit akhir tambahan waktu babak kedua.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: