Dilansir dari
Bloomberg, untuk pertama kalinya dalam tiga dekade terakhir, Tim Nasional Korsel dan Korut bertemu dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Kim Il Sung, Pyongyang, Selasa (14/10).
Sayang, Korut melarang penggemar, media, maupun stasiun televisi dari Korsel berada dalam pertandingan tersebut. Pihak Korut hanya berjanji akan memberikan cuplikan pertandingan dalam sebuah DVD pada Rabu sore (15/10), sebelum tim Korsel meninggalkan Korut.
"Kami telah mencoba paham terhadap keinginan Korut mengenai siaran langsung atau mengirim para pendukung, tapi tidak ada tanggapan," ujar Jurubicara Kementerian Unifikasi Korsel, Lee Sang-min.
Meski dilangsungkan tertutup, namun Presiden FIFA Gianni Infantino diketahui akan menonton pertandingan tersebut ditemani dua pejabat dari Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan.
Diduga, pertandingan ini digelar tertutup karena pihak Korut berusaha untuk menutupi hasil pertandingan di mana tuan rumah diprediksi akan mengalami kekalahan. Hal yang pernah Korut alami pada saat pertandingan kualifikasi Piala Dunia pada 2008.
Pada saat itu, Korut yang menjadi tuan rumah menolak mengibarkan bendera Korsel. Akibatnya, pertandingan dipindahkan ke Shanghai dan Korut menaikkan harga tiket tiga kali lipat untuk meminimalkan kehadiran para pendukung Korsel.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: