Zainudin tiba di GBT sekitar pukul 15.00 WIB. Dia datang dengan didampingi Kepala Dispora Provinsi Jatim Supratomo dan Ketua KONI Jatim Airlangga Satria Agung.
Saat keluar dari mobil dan melangkahkan kakinya ke dalam stadiun GBT, Menteri asal Partai Golkar ini gagal masuk.
Ini lantaran pintu masuk ke stadion tidak dibuka oleh pemiliknya Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya. Terhalang Masuk, Zainudin hanya bisa melempar senyum seolah kecewa.
"Saya tidak bisa terbang ini," jelas Zainudin dilansir dari
Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (3/11).
Zainudin menyebut, tertutupnya pintu Gelora Bung Tomo adalah bentuk penolakan atas kunjungannya. Menteri asal Golkar ini mempertanyakan seberapa jauh persiapan Pemkot Surabaya dalam mempersiapkan piala dunia U 20 tahun 2021 mendatang.
Gelora Bung Tomo adalah salah satu stadion yang dipersiapkan sebagai venue Piala Dunia U 20.
"Pak kadispora (provinsi) sudah minta dengan Kadispora kota tidak dijawab. Padahal kita datang untuk melihat kalau ada yang masih bisa dibantu. Kita bantu perbaiki, tapi kita mau lihat saja tertutup. Kita mau bantu apa ya enggak tahu," ujarnya.
Saat sidak, Zainudin Amali membenarkan pernyataan Gubernur Khofifah beberapa waktu lalu bahwa area Stadion GBT memiliki masalah aroma bau sampah.
Bau sampah itu dirasakan langsung oleh Zainudin saat inspeksi mendadak ke Stadion GBT, Surabaya.
"Masih tercium (baunya), balum hilang gitu lo," kata Zainudin yang gagal masuk ke stadion GBT lantaran pintu terkunci.
Tak hanya Zainudin, sejumlah rombongan yang ikut juga sesekali menutup hidung lantaran tak mampu menahan aroma tak sedap itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: