Namun semuanya berubah drastis saat Aji Santoso dipercaya sebagai pelatih kepala. Ditambah dengan perombakan pemain, Persebaya pun mendadak trengginas di paruh kedua.
Tugas Aji pun tak mudah. Karena saat dia didapuk menggantikan Wolfgang Pikal pada Oktober 2019, posisi Persebaya masih terpuruk di peringkat 11. Namun, dalam tempo kurang dari 3 bulan, Persebaya mampu melesat ke papan atas.
Aji pun melakukan sejumlah langkah untuk mengetahui masalah yang ada di tubuh Persebaya.
"Pertama kali saya kumpulkan beberapa pemain, saya tanya ada masalah apa. Mereka akhirnya bicara dan kami cari solusinya. Kita sepakat bangun tim dengan semangat baru," sebut Aji Santoso, dikutip laman Liga.
Sebagai mantan pemain, Aji tahu persis karakter seperti apa yang harus dimunculkan Persebaya. Dia pun melakukan perombakan gaya bermain yang sesuai dengan filosofi Bajol Ijo.
Langkah ini didukung oleh kehadiran sesama eks pemain Surabaya yang berstatus asisten pelatih. Yaitu Bejo Sugiantoro dan Uston Nawawi.
Langkah terakhir, Aji Santoso fokus mengembalikan mental bertanding skuat Persebaya. Diakui Aji, hasil imbang melawan Tira Persikabo pada laga debutnya punya pengaruh besar terhadap mental tim asuhannya.
"Setelah itu kami menang lawan PSM dan di situ sudah tampak potensi dari tim ini. Saya ciptakan suasana yang nyaman agar pemain bisa lepas di lapangan, tidak ada tekanan saat mereka bermain," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: