Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bentrok Suporter Di Blitar, Tak Melulu Salah Bonek Dan Aremania

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 21 Februari 2020, 17:41 WIB
Bentrok Suporter Di Blitar, Tak Melulu Salah Bonek Dan Aremania
Cara penanganan suporter klub sepak bola harus diubah/RMOLJatim
rmol news logo Kerusuhan antarsupoter di laga semifinal Piala Gubernur Jatim antara Persebaya Surabaya vs Arema FC di Stadion Soepriadi Kota Blitar, Selasa lalu (18/2), masih menyisakan perdebatan.

Meski yang mengalami bentrok adalah dua kelompok suporter, namun insiden tersebut tidak sepenuhnya salah mereka. Baik itu Bonek maupun Aremania. Pasalnya, mereka hanya objek saja dalam insiden tersebut.

“Masyarakat jangan terlalu menyalahkan suporter Bonek dan Aremania. Karena kedua suporter kesebelasan hanya sebagai objek. Munculnya anarkisme suporter tidak lepas dari ketidakbecusan pemerintah dalam mengurus sepak bola. Panitia pelaksana dan Pemprov Jatim adalah pihak yang paling bertanggung jawab,” terang pemerhati sosial, Moh. Trijanto, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (21/2).

Dikatakan Trijanto, selama ini sudah menjadi rahasia umum kalau Bonek dan Aremania bermusuhan turun menurun. Namun pihak Panpel dan Pemprov Jatim seolah menyepelekan hal tersebut. Hanya memindahkan laga ke Kota Blitar, tanpa ada upaya meredam api di dalam sekam.

"Cara berpikir suporter sudah harus diubah. Dan hal ini menjadi tanggung jawab semua elemen. Sedangkan garda terdepan ya pemerintah dan pengelola persepakbolaan Indonesia,” imbuh calon Bupati Blitar ini.

Trijanto menambahkan, harus ada pertemuan rutin antara tokoh-tokoh suporter kedua tim. Hal ini untuk menghindari permusuhan abadi antarkeduanya.

“Dalam proses komunikasi bisa untuk membangun kesadaran bersama. Kalaupun ada pertandingan ya sementara dipilih tempat yang aman. Jangan seperti kemarin, jelas-jelas kedua tim musuh bebuyutan tapi tidak antisipasi yang baik," tegas dia.
 
"Justru kalau perlu setiap pertandingan dikomunikasikan dengan Pemprov lain, misalnya Papua. Buat pertandingan di sana, tanpa suporter dan penonton,” demikian Trijanto. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA