Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Komisi I Geram, Minta KPI Panggil Stasiun Tivi Yang Pekerjakan Pembawa Acara Yang Lecehkan Perempuan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 09 Maret 2020, 10:38 WIB
Komisi I Geram, Minta KPI Panggil Stasiun Tivi Yang Pekerjakan Pembawa Acara Yang Lecehkan Perempuan
Persita Tangerang melawan PSM Makasar/Net
rmol news logo   Pembaca acara bola yang komentarnya sangat mengganggu bahkan bernada pelecehan, mendapat tanggapan dari anggota Komisi I DPR Nurul Arifin. Ia geram dengan komentar tersebut. Apalagi video lengkap dengan komen sang host itu menjadi viral.  

Nurul pun meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memanggil stasiun tivi yang mempekerjakan komentator tersebut.

"Saya minta dipanggil untuk diminta keterangan perihal pelecehan tersebut. Kategorinya pelecehan dan body shaming, sangat-sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang komentator di tengah tontonan publik seperti itu," kata Nurul di depan media dan disiarkan dalam sebuah tayangan televisi, Minggu (8/3).

Menurut Nurul, jika dalam membawa acara saja sang host sampai bisa mengeluarkan pernyataan-pernyataan bernada melecehkan seperti itu, bisa dibayangkan perlakuan orang itu di luar sana.

"Konstruksi fisik seorang perempuan adalah given. Jika seorang komentator acara saja bisa kayak gitu, apalagi dia di luar acara. Kebayang yang bersangkutan perilaku di luar seperti apa. KPI harap memanggil stasiun tivi yang mempekerjakan komentator tersebut, juga si komentatornya," ujarnya.

Pelecehan verbal bisa masuk ranah pidana. Nurul mengungkapkan ada undang-undang yang menetapkan hal tersebut.

"Itu bisa masuk tindak pidana pelecehan verbal. Ada di UU PKDRT (Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Bisa ditindak tegas jika para penonton perempuan mengadukan perkara tersebut ke polisi," tegas mantan artis yang kini menjadi politikus Golkar itu.

Sebelumnya, pada pertandingan bola antara Persita Tangerang melawan PSM Makasar Jumat lalu, dua host (pembawa acara) mengomentari sekelompok suporter perempuan yang sedang meloncat-loncat di tribun. Komentar keduanya dianggap melecehkan dan sangat tidak pantas, apalagi disampaikan sambil tertawa-tawa.

Sementara, melalui akun media sosialnya, sang pembawa acara, Rama Sugianto telah meminta maaf atas kekhilafannya tersebut.

"Saya pribadi sekali lagi mohon maaf sebesar besarnya atas segala kesalahan, dan segala khilaf saya kepada seluruh pecinta sepakbola Indonesia. Ini jadi pelajaran berharga buat saya, insyallah ke depan tidak akan terulang lagi," tulis Rama pada akun @rama_sugianto. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA