Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Klarifikasi Sindiran Shin Tae Yong, Indra Sjafri: Ini Soal Harga Diri Bangsa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 21 Juni 2020, 06:12 WIB
Klarifikasi Sindiran Shin Tae Yong, Indra Sjafri: Ini Soal Harga Diri Bangsa
Indra Sjafri (kedua dari kiri) bersama staf pelatih Timnas U-22/Net
rmol news logo Sindiran pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, yang disampaikan kepada media Korea Selatan sudah sampai di telinga para pengurus PSSI. Khususnya oleh Direktur Teknik, Indra Sjafri, yang disentil langsung oleh pelatih asal Korsel tersebut.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Seprti diketahui, dalam wawancara dengan media Korsel, Naver Sport, Shin Tae Yong mengaku bingung karena PSSI mengajukan satu pelatih lokal untuk ikut mendampingi dirinya ke pemusatan latihan Timnas U-19 Indonesia. Padahal pelatih lokal itu tak ada dalam struktur kepelatihan Timnas U-19 Indonesia.

Pelatih lokal yang dimaksud Shin tak lain adalah Indra Sjafri.

Atas pernyataan tersebut, eks pelatih Timnas U-22 tersebut angkat bicara. Indra pun merinci kronologi dirinya masuk sebagai bagian dari kepelatihan timnas hingga akhirnya 'berseteru' dengan pelatih yang menangani Timnas Koresel di Piala Dunia 2018 itu.

Menurut Indra, pada akhir Desember 2019, dia bertemu Shin di Hotel Mulia, Jakarta. Saat itu, Indra Sjafri diminta PSSI mendampingi Shin. Karena memang dalam kontrak disyaratkan harus ada pelatih lokal di timnas, agar terjadi transformasi ilmu kepelatihan.

“Shin setuju saya menjadi salah satu bagian tim kepelatihan timnas. Bahkan saat saya meminta tambahan satu nama pelatih lokal lagi, yang kemudian saya rekomendasikan Nova Arianto, dia juga setuju,” papar Indra, dikutip laman resmi PSSI, Sabtu (20/6).

Kemudian, pada 28 Desember 2019, PSSI secara resmi memperkenalkan Shin Tae Yong sebagai pelatih timnas, didampimngi Indra Sjafri, bersamaan dengan perhelatan final Liga 1 Putri di Stadion Pakansari, Bogor.

Shin Tae Yong bersama Indra Sjafri, Nova Arianto, Gong Oh Kyun, dan tiga pelatih lain dari Korsel kemudian memimpin Training Centre (TC) Timnas U-19 di Cikarang, Jawa Barat pada Januari 2020.

“Selama waktu itu, tidak pernah satu detik pun saya tidak mendampinggi Timnas U-19. Semua kegiatan saya ikuti, berlatih bersama dan menyemangati para pemain,” tutur Indra.

Situasi mulai berbeda usai Indra mendampingi TC Timnas di Thailand pada 1 Februari 2020. Saat, Indra secara terburu-buru meminta izin kepada staf timnas untuk meninggalkan tim terlebih dahulu karena akan menghadiri resepsi pernikahan anak Rahmad Darmawan, koleganya sesama pelatih.

Karena resepsi pernikahan putri sulung Rahmad, Febia Aldina Darmawan, dengan pemain Persikabo, Herwin Tri Saputra, dilangsungkan sore itu di Gedung Menara 165, Jakarta Selatan.

Indra mengaku sempat menunggu Shin menyelesaikan proses imigrasi. Tapi karena Shin tak kunjung keluar, Indra pun minta izin kepada dua staf timnas lainnya untuk pergi lebih dulu untuk menghadiri resepsi coach RD, sapaan akrab pelatih Madura United itu.

“Bagi orang dengan adat ketimuran seperti kita, datang ke acara seperti ini sangat penting sebagai bagian menghormati undangan dari kolega atau sahabat yang sudah dianggap sebagai kerabat,” tuturnya.

Nah, saat akan mengikuti rapat evaluasi TC Timnas U-19, termasuk menentukan nama-nama pemain untuk TC Timnas senior pada 3 Februari, Indra mendengar kabar bahwa Shin marah karena kepergiannya lebih awal saat baru tiba dari Thailand. Indra pun langsung menyampaikan permohonan maaf kepada sang pelatih kepala.

“Saya meminta maaf langsung kepada Shin atas kejadian itu, yang diterjemahkan oleh Yoo Jae Hoon, mantan kiper Persipura yang menjadi salah satu ahli bahasanya,” kata Indra.

Namun, saat rapat dimulai, Shin malah menegaskan bahwa Indra Sjafri tak boleh lagi ada di ruangan. Nama Indra pun tak tercantum dalam susunan tim yang dipersiapkan untuk mengikuti pelatnas timnas senior di Jakarta.

“Shin minta saya keluar ruangan. Saya pun ikuti permintaannya. Saya ke luar ruangan dan merenung di sana,” ucap pelatih yang mengantarkan Timnas U-19 Juara Piala AFF 2013 dan Timnas U-22 Juara Piala AFF 2019 itu.

“Jadi tidak benar kalau saya dikatakan tidak mendampingi dirinya sejak awal perkenalan di Hotel Mulia, lalu disebut mangkir dan juga tidak pernah meminta maaf. Bohong semua itu,” lanjutnya.

Karena itu, Indra yang diangkat menjadi Direktur Teknik PSSI per 18 Februari 2020 itu mengaku semakin heran saat Timnas senior kalah 1-4 dalam uji coba melawan Persita Tangerang di Stadion Madya (21/2), Shin malah menyalahkan dirinya. Shin mengatakan para pemain timnas senior bukan pilihannya, tapi merupakan pilihan Indra Sjafri.

“Bagaimana mungkin saya dibilang menjadi penentu pemilihan pemain, sementara saat rapat penentuan pemain saya sudah diusir keluar?” kata Indra.

Sebelum Shin mengungkapkan ceritanya kepada media Korea, Indra mengaku hubungannya baik-baik saja.

“Saya sampaikan bahwa 100 persen saya mendukung pekerjaannya di PSSI, termasuk mengusulkan agar pemain mendapatkan tambahan nutrisi dan vitamin saat program virtual training. Tapi tiba-tiba dia membuat berita yang tidak perlu dan banyak bohongnya,” sesal Indra.

Menurut pelatih kelahiran Sumatera Barat ini, apa yang disampaikannya bukan semata mencari siapa yang benar atau salah.

“Kita harus tegaskan bagaimana duduk perkara sebenarnya. Agar publik tahu lengkap dan tidak sepotong-potong. Ini juga soal harga diri bangsa kita diperlakukan seperti ini,” kata Indra. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA