Dalam laga yang berlangsung di Stadion Al Janoub, Qatar, Ulsan sebenarnya bermain lamban sejak awal babak pertama. Hal ini membuat skuat Persepolis mampu menguasai permainan.
Hasilnya pun berbuah pada menit 45 melalui gol Mehdi Abdi Qara yang memanfaatkan kesalahan pemain Ulsan Hyundai, Park Joo-hoo.
Namun, keunggulan ini tak bertahan lama. Pada masa injury time babak pertama, Ulsan mendapat hadiah penalti dari wasit menyusul pelanggaran yang dilakukan Ahmad Noorollahi terhadap Bit-garam.
Junior Negrao yang menjadi eksekutor sukses membawa Ulsan menyamakan kedudukan menjelang turun minum.
Baru saja babak kedua berjalan 10 menit, Ulsan kembali mendapat hadiah penalti. Kali ini wasit melihat Mehdi Shiri melakukan handball di kotak terlarang.
Junir Negrao yang kembali maju sebagai eksekutor sukses menyarangkan bola untuk kedua kalinya ke gawang Persepolis.
Sekitar menit 84, skuat Persepolis sempat menuntut hadiah penalti karena menganggap Kim Kee-hee melakukan pelanggaran terhadap Noorollahi. Namun, wasit tak mengabulkannya setelah melihat rekaman VAR.
Ulsan Hyundai pun mengakhiri laga final Liga Champions Asia dengan kemenangan 2-1 atas Persepolis.
Ini merupakan trofi kedua bagi Ulsan Hyundai di ajang Liga Champions Asia. Trofi pertama Liga Champions Asia diraih Ulsan pada musim 2012.
Sementara itu, bagi Persepolis, ini adalah kegagalan kedua kalinya di ajang Liga Champions Asia. Mereka juga keok saat tampil di partai final Liga Champions Asia dua tahun silam.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.