Perubahan ini memang tak lepas dari surat manajemen Persipura yang mempertanyakan putusan PSSI menunjuk Persija sebagai salah satu wakil. Sebab, hal itu bertentangan dengan aturan yang berlaku di AFC terkait tim yang berhak mewakili negaranya di ajang AFC Cup.
Persija ditunjuk PSSI dengan status runner-up Piala Indonesia. Sementara Persipura adalah peringkat ketiga Liga 1 yang notabene punya level kompetisi lebih tinggi.
Pihak AFC pun sudah menyurati PSSI untuk menentukan wakil di AFC Cup sesuai dengan regulasi yang ada. AFC tidak mengizinkan
runner up Piala Indonesia ikut AFC Cup selama masih ada peringkat tiga kompetisi Liga 1 yang lolos
club lisencing dari AFC.
"Kemarin kami sudah menerima email dari PSSI, disampaikan bahwa mereka mengusulkan Bali United dan Persipura Jayapura untuk slot AFC 2021. PSSI juga sudah meminta maaf atas kesalahan usulan sebelumnya, dan saya selaku Ketua Umum Persipura Jayapura, menerima permintaan maaf PSSI," ucap Ketum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano, melalui akun Instagram resmi Persipura, Minggu (20/12).
"Semoga hal-hal seperti itu tidak terulang kembali," imbuhnya.
Sebagai teman, Benhur mengingatkan kepada Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, agar lebih berhati-hati terhadap orang-orang dekat. Bagaimanapun kasus ini telah menunjukkan ada upaya untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu.
"Tidak semua bekerja tulus untuk membantu, termasuk yang di Exco. Jangan sampai kesalahan atau kekeliruan beberapa orang tapi merugikan kita semua, risikonya bisa ditanggung 270 juta rakyat Indonesia," ujar Benhur.
"Nanti kita semua dianggap tidak mengerti aturan, dan ujungnya nanti yang disalahkan adalah Ketua Umum PSSI. Jadi saya mohon Pak Iwan Bule untuk lebih mawas dengan orang-orang dekatnya," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.