Kepastian ini didapat usai Schalke kalah 0-1 dari Arminia Bielefeld dalam lanjutan Bundesliga 1 pada Selasa malam waktu setempat (20/4).
Untuk pertama kalinya dalam kurun 33 tahun terakhir, Schalke terlempar dari Bundesliga 1.
Dampak buruknya pun langsung dialami para pemain dan staf klub berjuluk Die Königsblauen tersebut. Usai laga, ratusan suporter yang marah dan kecewa dengan performa tim mengadang dan menyerang mereka.
Dilaporkan
BBC, Kamis (22/4), penyerangan ini dialami mereka saat kembali ke markas mereka di Gelsenkirchen keesokan paginya.
Menurut pihak kepolisian Gelsenkirchen, para suporter telah menyalakan kembang api tak lama usai laga melawan Bielefeld berakhir.
"Saat tim tiba dan keluar dari bus, langsung muncul teriakan protes. Telur-telur dilemparkan ke arah pemain, yang juga diserang secara verbal," ungkap seorang petugas kepolisian setempat.
Tentu saja aksi suporter tersebut ditentang oleh manajemen Schalke. Mereka tegas mengutuk aksi kekerasan yang dialami para pemain dan staf klub.
"Meski paham dengan frustrasi dan kemarahan atas turunnya kami ke Bundesliga 2, klub tidak akan pernah bisa menerima ketika ada ancaman fisik terhadap para pemain dan staf kami," demikian pernyataan resmi Schalke yang dikutip dari laman resmi klub (22/4).
Runner up Bundesliga 1 musim 2018 itu memang termasuk klub dengan suporter yang cukup fanatik di Jerman. Saat kondisi normal, laga kandang Schalke rata-rata disaksikan oleh lebih dari 60 ribu suporter.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.