Nah, salah satu yang memprediksi hasil Euro 2020 adalah sebuah komputer super yang digunakan pakar sepak bola di pusat data statistik Sportradar. Proses prediksi ini bernama Simulated Reality.
Hasilnya, dua tim yang lolos ke final Euro 2020 sungguh di luar dugaan. Bahkan, juaranya pun bukan berasal dari tim-tim elite Eropa.
Dilaporkan
Mirror, Selasa (8/6), Simulated Reality ini dimotori oleh penggunaan kecerdasan buatan alias
Artificial Intelligence (AI) dan
Machine Learning, yang turut memaksimalkan basis data historik dari Sportradar, termasuk beragam situasi pertandingan, permainan, dan hasil.
Dari simulasi tersebut, muncullah prediksi Euro 2020. Secara khusus mengenai dua tim yang berhasil masuk ke final, termasuk siapa juaranya.
Menurut hasil perhitungan komputer super tersebut, laga final Euro 2020 akan mempertemukan Republik Cheska melawan Denmark.
Lebih jauh lagi, juara Euro 2020 adalah Republik Cheska usai mengalahkan Denmark dengan skor 3-2 di partai final pada 11 Juli mendatang.
"Sepak bola itu tak bisa ditebak, itulah salah satu hal yang kami sukai dari permainan ini, tapi takkan ada banyak fans yang memprediksi Republik Cheska dan Denmark di final," ulas CEO Sportradar untuk wilayah Eropa, Werner Becher.
Kejutan memang bukan hal yang asing dalam sejarah perhelatan Piala Eropa. Para pencinta bola dunia pasti masih ingat saat Yunani berhasil menjadi juara Euro 2004.
So, bukan mustahil akan terjadi kejutan lain di gelaran Euro 2020 ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Tiga hari jelang kick off Euro 2020, berbagai prediksi sudah mulai bermunculan. Bahkan siapa tim yang bakal tampil di final Euro 2020 juga sudah diprediksi. 
