Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gegara Kibasan Tangan De Ligt, Mimpi Belanda Pun Buyar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 28 Juni 2021, 07:32 WIB
Gegara Kibasan Tangan De Ligt, Mimpi Belanda Pun Buyar
Kartu merah yang diterima Matthijs de Ligt jadi penyebab tersingkirnya Belanda dari Euro 2020/Net
rmol news logo Laga melawan Republik Cheska yang berakhir Senin dinihari (28/6) seolah menjadi kutukan bagi Belanda. De Oranje gagal melangkah ke perempat final usai kalah 0-2 dari Rep Cheska dalam laga yang berlangsung di Stadion Puskas Arena, Budapest.

Belanda sebenarnya tetap tampil dengan performa yang ditunjukkan selama fase grup. Namun, Rep Cheska juga mampu mengimbangi determinasi kuat Belanda. Jual beli serangan kerap terjadi sepanjang babak pertama.

Semuanya berubah tak lama babak kedua dimulai. Bek Belanda, Matthijs de Ligt, melakukan kesalahan fatal saat menutup pergerakan Patrik Schick. Tangan De Ligt tertangkap jelas mencoba menahan bola tendangan striker Rep Cheska itu.

Sialnya, kibasan tangan De Ligt itu dilakukan di dalam kotak penalti. Setelah melalui review VAR, De Ligt pun divonis dengan hukuman kartu merah. Belanda pun terpaksa bermain dengan 10 orang di sisa babak kedua.

De Ligt pun tercatat sebagai pemain Belanda keempat yang mendapat kartu merah di sebuah laga putaran final Euro. Menariknya, semuanya terjadi saat bertemu Cheska. Tiga pemain lain adalah Johan Neeskens dan Wim van Hanegem, lalu John Heitinga pada 2004.
 
"Tentu saja ini (kartu merah) terasa buruk. Kami kalah karena apa yang telah saya lakukan. Seharusnya saya tak membiarkan bola memantul," ucap De Ligt kepada NOS TV.

"Saya pikir kami mampu mengontrol pertandingan. Kami punya sejumlah peluang, khususnya di babak pertama. Saya tak merasa mereka mampu menciptakan banyak peluang. Tapi kartu merah itu telah membuat perbedaan," sambungnya.

Dengan keunggulan jumlah pemain, Rep Cheska pun lebih leluasa menguasai pertandingan. Sementara pelatih Belanda, Frank de Boer, kurang sigap melakukan perubahan strategi untuk mengantisipasi tekanan lawan.

Hingga akhirnya gawang Martin Stekelenburg dijebol oleh sundulan keras Tomas Holes pada menit 68. Disusul sepakan Schick yang berawal dari kreasi Holes pada menit 80. Belanda pun kalah 0-2.

"Ini luar biasa. Tak seorang pun berharap kami bisa melaju sejauh ini. Bisa mengalahkan Belanda dan tampil seperti ini adalah sebuah hal yang fantastis," ujar Shick, dikutip laman resmi UEFA.

Rep Cheska pun kini bersiap untuk menghadapi Denmark yang sudah lebih dulu memastikan tiket perempat final. Laga Cheska versus Denmark akan dilangsungkan di Stadion Olympic Baku pada Sabtu (3/7).

Belanda 0-2 Republik Cheska
(Holeš 68', Schick 80')

Belanda: Stekelenburg; Dumfries, De Vrij, De Ligt, Blind (Timber 81), Van Aanholt (Berghuis 81); De Roon (Weghorst 73), Wijnaldum, F. de Jong; Depay, Malen (Promes 57)
Pelatih: Frank de Boer

Republik Cheska: Vaclík; Coufal, Čelůstka, Kalas, Kadeřábek; Holeš (Král 85), Souček; Masopust (Jankto 79), Barák (Sadílek 90+2), Ševčík (Hložek 85); Schick (Krmenčík 90+2)
Pelatih: Jaroslav Šilhavý. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA