Biaya Datangkan Ronaldo Bisa Ditutup dengan Menjual 2,5 Juta Jersey MU

Harga tersebut jelas tidak mahal jika dibandingkan biaya transfer yang dikeluarkan Juventus untuk memboyong CR7 ke Turin pada 2018 lalu. Kala itu manajemen Bianconeri merogoh kocek hingga 117 juta euro atau sekitar Rp 1,9 triliun.

Bahkan, menurut keterangan pihak Juventus, MU tak harus membayar lunas biaya transfer tersebut. Setan Merah boleh mencicil biaya transfer tersebut selama 5 tahun.

Bukan mustahil, saat cicilan ke Juventus belum lunas, Man United sudah mampu "balik modal" melalui penjualan jersey Ronaldo, yang diprediksi akan banyak diburu para penggemar mereka di seluruh penjuru dunia.

Pihak Manchester United sendiri mematok harga 110 euro untuk satu jersey kandang orisinal musim 2021/2022. Secara hitungan kasar, dengan menjual 136 ribu jersey saja sudah bisa langsung menutupi biaya transfer Ronaldo.

Akan tetapi, rupanya keuntungan dari penjualan jersey tidak seluruhnya diterima MU. Sebagian besar keuntungan justru diraup pihak sponsor, yaitu adidas.

Seperti dilaporkan Manchester Evening News, MU telah meneken kontrak 10 tahun dengan adidas pada 2014 dengan nilai fantastis, 750 juta euro. Angka tersebut menjadi rekor dunia untuk sponsor apparel klub, pun jadi salah satu pemasukan terbesar Setan Merah.

Nah, MU kabarnya hanya menerima tidak lebih dari 10 persen dari setiap penjualan jersey.

"Biaya sudah disepakati antara pabrikan dan klub. Jadi penjualan kaos diterima ke pabrikan - atau sebagian besar dari mereka (melakukannya)," jelas dosen senior keuangan olahraga Universitas Sheffield Hallam, Dr Dan Plumley kepada BBC yang dikutip Manchester Evening News.

Alhasil, Man United harus menjual 2,58 juta jersey orisinal untuk bisa menutupi biaya transfer Cristiano Ronaldo senilai Rp 253 miliar itu.
Toh dengan jumlah penggemar yang mencapai jutaan orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, jumlah penjualan itu rasanya bisa tercapai. Bahkan sebelum tenggat lima tahun cicilan mereka ke Juventus.