Dilaporkan
Reuters, Rabu (27/10), penyelidikan itu dibuka menyusul laporan dari Komisi Supervisi klub-klub Serie A, COVISOC, terkait praktik pertukaran pemain di kasta tertinggi sepak bola Italia itu.
Menurut media-media Italia, kejaksaan menyelidiki kemungkinan penggelembungan nilai untuk membantu klub-klub menyeimbangkan neraca keuangan mereka.
Keuntungan kapital lewat kesepakatan pertukaran kerap diperbincangkan di Italia dalam beberapa tahun terakhir, karena sulitnya mematok harga pasar yang persis untuk pemain-pemain yang terlibat di dalamnya.
Seperti yang dirilis dua surat kabar lokal,
La Repubblica dan
Il Tempo, laporan tersebut meliputi 62 transfer pemain antara 2019 hingga 2021.
Nah, menurut
Gazzetta dello Sport, 42 dari 62 transfer yang diselidiki Kejaksaan Federal melibatkan raksasa Italia, Juventus.
Indikasi ini makin dikuatkan oleh pernyataan Juventus pada bulan lalu yang mengaku bahwa regulator pasar Italia, CONSOB, telah meninjau pendapatan mereka dari aktivitas pertukaran pemain.
Dan pihak Otoritas mendapatkan dokumen-dokumen "terkait pendapatan yang timbul dari aktivitas pertukaran pemain," tanpa ada keterangan lebih lanjut.
Sejauh ini belum ada komentar resmi dari Juventus terkait penyelidikan yang dilakukan Kejaksaan Federal tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: