"Mereka sedikit stres, karena sudah kalah 0-18 lalu melihat komentar dari teman-teman 'netizen'. Pemain sepak bola wanita ini sensitif, jadi mohon kerja samanya untuk selalu mendukung kami," ujar pelatih Tnas Putri Indonesia, Rudy Eka Priyambada, dalam keterangan PSSI, Minggu (23/1).
Namun demikian, Rudy memastikan kondisi mental Zahra Musdalifah dkk saat ini sudah membaik. Mereka menjadikan hasil melawan Australia sebagai sebuah pelajaran penting untuk menghadapi laga-laga berikutnya.
"Para pemain melihat bagaimana permainan Sam Kerr (Pemain Terbaik kedua FIFA 2021, red), lalu bagaimana otot-otot, gaya hidup mereka. Kekalahan dari Australia itu bukan aib," tegas jurutaktik 39 tahun ini.
Rudy menegaskan, semua hujatan yang ditujukan kepada skuat asuhannya tidak akan mengubah hasil. Justru dengan bertarung menghadapi pemain-pemain kelas dunia, mereka jadi tahu kualitas diri saat tampil di level Asia.
Lebih jauh, Rudy berharap hasil melawan Australia akan menjadi pelecut bagi para stakeholder sepak bola di tanah air untuk sama-sama membangun kompetisi yang berkelanjutan.
"Sekarang di PSSI sudah ada Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia. Jadi sekarang bagaimana kontribusi, kerja sama federasi dan asosiasi untuk menciptakan bibit-bibit baru pemain sepak bola wanita. Memang itu tidak mudah. Namun kita semua harus bekerja keras," tutup Rudy.
Garuda Pertiwi selanjutnya akan menghadapi Thailand pada laga lanjutan Grup B. Laga melawan Thailand ini dilangsungkan di Mumbai, India, pada Senin malam (24/1), pukul 19.00 WIB.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: