Kini, Mesir bersama Salah bertekad membayar kegagalan mereka di Piala Afrika saat kembali menghadapi Senegal adalam play-off Piala Dunia 2022. Kedua tim memang dijadwalkan saling berhadapan pada 23 dan 29 Maret 2022.
Pemenang dari dua laga tersebut berhak menjadi salah satu wakil Afrika di Qatar 2022 mendatang.
"Dari sini kami akan bangkit. Hari ini kami menang tidak bisa menang tetapi lain kali kami akan lebih baik lagi," kata kiper Mesir, Mohamed Abou Gabal, yang dinobatkan sebagai Man of the Match final Piala Afrika 2021.
Salah sendiri nyaris menangis, sebelum Mane mengonversi penalti yang mengukuhkan kemenangan Senegal dalam babak adu penalti.
“Dia bertekad menang. Dia sudah lama bermain dan memenangkan kompetisi besar di Eropa tetapi dia sangat ingin memenangkan trofi ini demi negaranya," kata asisten pelatih Mesir, Diaa al-Sayed, yang mendampingi tim karena pelatih Carlos Queiroz diskors di partai final.
"Bersama dia, kami ingin lolos ke Piala Dunia. Dia seperti kapten tim mana pun. Dia kecewa karena tidak mencapai tujuannya," imbuhnya, seperti dikutip
AFP, Senin (7/2).
Mesir gagal meraih trofi Piala Afrika kedelapan usai kalah 2-4 dalam adu penalti melawan Senegal pada final Piala Afrika 2021 di Yaounde, Kamerun, Minggu malam waktu setempat atau Senin dinihari WIB (7/2). Kedua tim bermain imbang 0-0 selama 120 menit.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: