Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Persib Bentangkan Spanduk "Stop War" di Laga Kontra Persija, Legislator Nasdem: Pesan Damai dari Bandung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 02 Maret 2022, 17:32 WIB
Persib Bentangkan Spanduk "Stop War" di Laga Kontra Persija, Legislator Nasdem: Pesan Damai dari Bandung
Pemain Persib membawa spanduk bertuliskan Stop War jelang laga kontra Persija/LIB
rmol news logo Persib Bandung tak hanya sekadar meraih kemenangan saat bertemu Persija Jakarta pada duel El Clasico di Liga 1 pada Selasa malam (1/3). Tim Maung Bandung juga ikut menyuarakan agar konflik antara Rusia dengan Ukraina segera berakhir.

Hal ini terlihat melalui aksi para penggawa Persib Bandung jelang laga penuh gengsi tersebut. Sebelum memulai laga, para pemain sempat berpose sambil mengangkat spanduk 'Stop War' sebagai bentuk dukungan moral agar perang Rusia-Ukraina segera berakhir.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Nasdem, Muhammad Farhan, menilai kemenangan Persib Bandung jadi momentum dukungan moral bagi situasi dunia internasional yang tengah berkecamuk. Tak dimungkiri, perang Rusia-Ukraina berdampak sosial kepada WNI yang berada di negara tersebut.

"Pesan damai bisa datang dari mana saja. Sebagai klub besar dengan pendukung jutaan, Persib mengajak kita semua untuk tidak terjebak dalam angkara nafsu untuk berseteru, tapi justru berkompetisi dalam damai," ujar Farhan, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (2/3).

Farhan menilai, dorongan moral tersebut harus jadi momentum bagi kedua negara untuk berunding meredam situasi.

"Pemimpin kedua negara diharapkan tidak menutup mata dan telinga atas berbagai desakan dan imbauan internasional untuk menyudahi perang, seperti desakan dari majelis umum PBB," ucap politikus asal Bandung ini.

Menurut Farhan, perang berkepanjangan di Eropa Timur bisa mengganggu produksi dan suplai gas menuju Eropa Barat yang merupakan konsumen gas terbesar dunia.

"Kalau sampai itu terjadi maka harga gas dunia akan melonjak dan mempengaruhi kebutuhan gas rumah tangga di Indonesia," terangnya.

Di sisi lain, Pemerintah Ukraina melalui surat yang dikeluarkan Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta meminta dukungan dari pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menghadapi tekanan yang dialami menyusul serangan Rusia.

"Bangsa Indonesia! Anda adalah bangsa yang kuat dan gagah, Anda adalah pejuang kebenaran dan kebebasan, Anda adalah tulang punggung perdamaian dan keadilan di negara Anda yang bebas dan demokratis," tulis pernyataan resmi Kedubes Ukraina di Jakarta, Selasa malam (1/3).

"Rakyat Indonesia, keadaan saat ini sungguh berat dan menyakitkan bagi kami. Oleh karena itu, kami menunggu dukungan Anda. Kami berharap dapat mendengar suara Anda yang lantang dan berani dalam membela kami," sambung pernyataan itu.

Ukraina menyerukan agar Indonesia bersama negara-negara lain di dunia mempertahankan sistem keamanan global dan prinsip hidup berdampingan secara damai serta prinsip pembangunan yang telah dipelihara dengan seksama oleh dunia pascatragedi Perang Dunia II.

"Kita tidak punya hak untuk tetap membisu. Jika terus begitu, maka kita tidak akan memiliki hari esok. Rakyat Indonesia, dukunglah kami. Merdeka atau mati!" demikian isi pernyataan tertulis Kedubes Ukraina di Jakarta. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA