“Teman-teman, sahabat kita, Ponirin Meka, telah meninggal dunia tadi sore jam 17.00 WIB di kediaman, Tanjung Morawa,†ucap Julius, Minggu (10/4).
Kabar duka ini juga langsung menghiasi media sosial sejumlah pecinta sepak bola dan pecinta PSMS. Pemerhati PSMS Medan, Indra Efendi Rangkuti, melalui akun Facebooknya mengabarkan informasi tersebut sembari memposting kondisi di rumah duka di Sei Merah, Tanjung Morawa.
Dalam unggahannya itu terlihat sejumlah legenda PSMS Medan turut melayat ke rumah duka. Seperti Bambang Usmanto, Musimin, Sumardi, dan Donny Latuperissa.
"Selamat jalan pahlawan olahraga Medan, Sumut, dan Indonesia. Prestasimu akan tetap hidup di hati kami. Semoga Allah SWT menempatkan Bang Ponirin Meka yang wafat di bulan suci Ramadhan di sisi-Nya," tulis Efendi yang dikutip
Kantor Berita RMOLSumut.
Ucapan duka dan disertai doa bagi mendiang pun memenuhi laman media sosial Indra Efendi Rangkuti.
Ponirin Meka merupakan salah satu kiper top pada masanya. Bersama PSMS Medan, Ponirin pernah merasakan gelar juara kompetisi amatir Perserikatan musim 1984-1985 setelah mengalahkan Persib Bandung di partai final.
Penampilan apiknya kala itu berbuah panggilan membela tim Garuda. Ponirin Meka tampil gemilang di Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan. Membawa Timnas Indonesia melaju hingga semifinal, setelah mengalahkan Uni Emirat Arab (UEA) di perempat final via adu penalti, 6-5.
Kala itu Ponirin menggagalkan eksekusi penalti pemain UEA di babak kedua dan sekali saat adu penalti. Keahliannya dalam menepis tendangan penalti membuat Ponirin mendapat julukan "si Tangan Emas".
Adapun pencapaian terbaik Ponirin bersama Timnas Indonesia dirasakannya saat meraih medali emas SEA Games 1987 dan menjuarai Piala Kemerdekaan 1987.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: