Bahkan, sepanjang babak pertama nyaris tak ada peluang yang mampu dicetak Villarreal. Pasalnya, Liverpool mampu memaksa tim tamu hanya berada di wilayah pertahanan mereka.
Sebaliknya, The Reds mampu mengkreasi sejumlah peluang berbahaya yang nyaris menjadi gol. Di antaranya sundulan Sadio Mane yang masih melebar ke samping gawang. Dan tendangan Thiago Alcantara yang membentur mistar gawang jelang babak pertama berakhir.
Kebuntuan Liverpool akhirnya pecah pada menit 43. Melalui sebuah skema serangan yang apik, kapten tim Jordan Henderson mengirim umpan silang dari sisi kiri pertahanan Villarreal.
Umpan Henderson ini sempat mengenai kaki Estupian yang membuat arah bola menjadi berbelok. Meski sempat ditepis kiper The Yellow Submarine, bola memantul masuk ke dalam gawang.
Dalam kondisi yang masih belum kembali stabil usai gol bunuh diri Estupian, pertahanan Villarreal kembali tak siap menghadapi tekanan pasukan besutan Jurgen Klopp. Pergerakan Salah di kotak penalti diakhiri dengan umpan matang kepada Mane.
Dengan sodoran kaki kanannya, striker asal Senegal itu kembali membuat jala gawang Villarreal bergetar. Mane sempat menengok ke arah asisten wasit, memastikan dirinya tak offside, sebelum merayakan gol yang hanya berjarak tidak sampai 2 menit dari gol pertama Liverpool.
Ketinggalan 2 gol ini membuat Villarreal akhirnya bermain lebih terbuka. Namu mereka tetap tidak bisa keluar dengan leluasa karena Liverpool pun masih terus melakukan ancaman di pertahanan mereka.
Kedudukan 2-0 ini pun bertahan hingga akhir laga.
Liverpool punya modal cukup besar untuk menghadapi semifinal 2 di kandang Villarreal pekan depan. Setidaknya dengan hasil seri saja sudah cukup untuk membawa Liverpool melenggang ke final Liga Champions.
Liverpool 2-0 Villarreal
(Estupinan 53' og, Mane 55')
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: