Butuh perjuangan ekstrakeras bagi Roma untuk bisa meraih kemenangan. Sebab, Feyenoord juga punya ambisi sama.
Roma sudah memberi sinyal-sinyal bakal meraih kemenangan melalui permainan kolektif khas racikan Jose Mourinho. Namun, sejumlah peluang yang didapat belum berujung gol.
Adalah Nicolò Zaniolo yang menjadi pahlawan bagi Roma kali ini. Melanjutkan umpan matan Gianluca Mancini, Zaniolo yang mengontrol bola dengan baik melanjutkannya dengan sebuah sepakan melewati Justin Bijlow untuk membawa Roma unggul pada menit 32.
Feyenoord tentu tak tinggal diam. Berbagai cara mereka lakukan untuk bisa membalas gol lawan. Namun, pertahanan solid pasukan Roma tak mampu dijebol hingga laga berakhir.
Inilah trofi pertama Roma di kancah Eropa, atau trofi pertama di semua ajang yang diraih dalam 14 tahun terakhir. Setelah sempat dua kali gagal pada final Piala Champions 1984 dan Piala UEFA 1991.
"Kemenangan yang sangat sulit," ujar Mourinho, dikutip laman resmi UEFA, Kamis (26/5)."Anda butuh banyak racikan untuk memenangkan pertandingan. Tim kami sudah bermain dalam 55 pertandingan. Kami mencapai final dengan kelelahan, tapi kami tak ingin menunjukkannya."
Khusus bagi Mourinho, trofi Liga Konferensi Eropa ini membuat dirinya tercatat dalam buku rekor UEFA sebagai pelatih pertama yang mampu meraih 3 trofi kompetisi Eropa.
Pelatih asal Portugal itu pernah meraih 2 trofi Liga Champions. Bersama Porto (2003-2004) dan Inter Milan (2009-2010). Disusul trofi Liga Europa bersama Manchester United pada 2016-2017. Kini ia melengkapinya dengan trofi Liga Konferensi Eropa.
Sementara Roma menjadi tim Italia pertama yang sukses meraih trofi di level Eropa sejak 2009-2010. Saat itu Inter Milan. yang digawangi Mourinho, meraih trofi Liga Champions.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.