Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Diminta Turun Tangan Soal Sriwijaya FC, Begini Jawaban Gubernur Sumsel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 03 Juni 2022, 05:22 WIB
Diminta Turun Tangan Soal Sriwijaya FC, Begini Jawaban Gubernur Sumsel
Gubernur Sumsel, Herman Deru/Ist
rmol news logo Gong kompetisi Liga 2 2022 rencananya bakal dipukul pada Agustus mendatang. Namun, hingga kini formasi tim Sriwijaya FC belum juga terbentuk, termasuk soal pelatih yang akan menangani tim.

Hal ini dianggap suporter Sriwijaya FC (SFC) sebagai sebuah kegagalan. Mereka pun meminta agar manajemen bertanggung jawab serta mendesak Gubernur Sumsel, Herman Deru selaku pembina untuk lebih peduli terhadap kondisi tersebut.

"Kamu nak (mau) libat-libatkan aku ye?" kata Herman Deru saat ditemui di Pemprov Sumsel, Kamis (2/6).

Dia mengaku, SFC ini merupakan klub bola profesional yang dikelola perusahaan, bukan Pemerintah Daerah (Pemda). Meski demikian, dikarenakan suporter memintanya untuk peduli maka dia pun harus mengetahui kondisi SFC ini. Artinya, campur tangannya berbeda.

"Nanti saya tanyakan dulu sama Hendri (Manajer SFC) sampai ke mana persoalannya," lanjutnya, seperti dikutip Kantor Berita RMOLSumsel.

Sebelumnya, dia mengaku telah membentuk tim khusus yang dahulunya tim ini kehendak dari manajemen. Karena itu, dia pun akan meminta tanggungjawab mereka. Bahkan, Herman pun akan mengajak diskusi perusahaan tersebut, karena memang Pemda bukan pemilik saham yang banyak.

Menurutnya, secara umum grade SFC ini masih di Liga 2 bukan ke Liga 3. Artinya, tidak mengalami penurunan. Namun, tidak juga mencapai target.

"Kami akan minta alasannya, selain Covid-19, kenapa tidak naik kelas ini," pungkasnya.

Sementara itu, manajer tim SFC, Hendriansyah mengatakan, sesuai arahan Gubernur Sumsel, nantinya seluruh manajemen SFC akan dipanggil untuk mencari langkah ke depan. Dia mengklaim berdasarkan informasi dari Direktur Teknik (Dirtek) sudah ada kandidat pelatih untuk menakhodai tim berjuluk Laskar Wong Kito ini.

Hanya saja, memang belum diumumkan secara resmi karena beberapa kendala. Di antaranya soal deal antara SFC dengan sang pelatih tersebut. Menurutnya, untuk mencari pelatih ini tentunya harus berdasarkan beberapa kriteria, seperti tidak terikat dengan tim lainnya atau free, dan harus berlisensi.

"Kita tidak ingin mendapatkan pelatih rendah, karena targetnya kan (promosi) Liga 1," ujarnya.

Menurutnya, kapanpun kompetisi dimulai, SFC tentunya siap. Hal ini sama terjadi di tahun 2021. Di mana, saat itu kompetisi Liga 2 terus ditunda akibat Covid-19, dan tiba-tiba dimulai. Karena itu, dia meyakini SFC akan siap untuk mengikuti kompetisi di Liga 2 ini.

"Untuk pemain baru, nantinya kana diusahakan karena banyak juga yang sudah pindah-pindah klub pemain lama," tutupnya.

Melalui surat terbukanya, Ketua Umum Singa Mania, Yayan Hariansyah, memandang manajemen tim SFC telah gagal mengangkat prestasi Laskar Wong Kito, karena gagal membawa tim untuk promosi ke Liga 1. Selain itu, saat musim baru Liga 2 semakin dekat tim belum juga terbentuk.

Ada 3 tuntutan yang diajukan Singa Mania sebagai sikap kecintaaan kepada Laskar Wong Kito.

Pertama, meminta Presiden Tim Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, selaku penanggung jawab pimpinan tertinggi mengundurkan diri dari jabatannya

Kedua, meminta Gubernur Sumsel, Herman Deru, selaku Pembina Tim Sriwijaya FC agar lebih peduli terhadap keadaan Sriwijaya FC sebagai aset Provinsi Sumatera Selatan.

Ketiga, segera mempercepat pembentukan kerangka tim Sriwijaya FC untuk kompetisi Liga 2 2022 dengan target promosi ke Liga 1 2023. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA