Apalagi Semen Padang bukanlah klub sembarangan, karena punya sejarah panjang di sepak bola Indonesia. Laga yang disebut sebagai Derby Andalas ini merupakan pertemuan dua tim dari daratan Sumatera yang pernah merajai sepak bola di tanah air.
"Lawan Semen Padang FC adalah laga
home kita kedua dan pertandingan kita yang kedua. Seperti kita ketahui, tim Semen Padang adalah salah satu tim Galatama di era '80-an. Punya sejarah panjang di Indonesia, yang sampai sekarang masih eksis,†kata Liestiadi, dikutip
Kantor Berita RMOLSumsel, Senin (5/9).
Lebih lanjut Liestiadi menilai klub yang berjuluk Kabau Sirah itu, sangat serius ingin mencuri poin dari Palembang.
"Otomatis mereka datang ke sini bukan untuk jalan-jalan. Mereka pasti ingin meraih poin, seperti melawan PSPS Riau kemarin," kata mantan pelatih Persikabo ini.
Kendati demikian, dirinya tentu tidak tinggal diam. Meski sulit, pihaknya tetap memasang target tiga poin untuk didapat dalam laga nanti.
“Kita sendiri sebagai tim tuan rumah, Sriwijaya FC, ini pertandingan kita kedua kandang, otomatis kita punya ambisi untuk meraih poin penuh," tuturnya.
Motivasi tuan rumah menjadi harapan bagi Laskar Wong Kito nanti. Dengan kehadiran suporter di stadion, ia berharap semangat pemain akan terpompa saat bertanding nanti.
"Kita di sini 'kelebihan pemain'. Semen Padang FC nanti pemainnya 11, kita 12, karena kita ada pemain ke-12 yaitu suporter kita. Dan kita manfaatkan kelebihan pemain kita ini, supaya kita bisa memenangkan pertandingan dengan motivasi yang berlipat, dukungan dari suporter, dukungan dari manajemen. Mudah-mudahan pertandingan nanti, anak-anak bisa main maksimal dan bisa mengkoversikan menjadi tiga poin," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: